Rintik - rintik hujan masih terus membasahi bumi. Becek, itulah yang terjadi saat ini. Tapi walau begitu tak menghalangi Sinar bocah cilik yang masih duduk di bangku kelas 4SD ini untuk mencari kayu bakar. Sinar adalah gadis cilik yang sangat hebat. Mengapa demikian? Karna dia mampu mengurus ibunya yang lumpuh dengan jerih payangnya sendiri. Sinar dan ibunya tinggal di sebuah gubuk yang terbuat dari kayu, walau begitu hampir semua atapnya sudah bocor. Suatu ketika Sinar sedang memberi makan ibunya, "Bu, maaf ya Sinar hanya bisa memberi ibu makan pake nasi aja" kata Sinar kepada ibunya. "enggak pa-pa nak. Seharusnya ini tugas ibu. Tapi.kamu yang menggantikan" kata ibu kepada Sinar. "bu, andaikan aku lilin, aku akan menerangi segala kegelapan yang ada dihati ibu" kata Sinar. Ibupun meneteskan air matanya. "ibu kenapa menangis?" tanya Sinar "ibu enggak mau kehilangan kamu Sinar. Kamu adalah Sinar di hati Ibu. Ibu sudah banyak membebanimu. Seharusnya ini semua tugas ibu, bukan tugasmu" kata ibu yang terus meneteskan air mata "bu, ibu sudah melahirkan Sinar ke dunia. Taruhannya nyawa ibu, jadi Sinar akan selalu menjaga ibu. Apapun itu yang terjadi" jawab Sinar yang menahan tetesan air matanya Setelah selesai memberi makan ibunya, Sinarpun keluar rumah untuk memasak air dengan kayu bakar. Dia harus meniup panasnya api, agar api itu menyala. Keesokan harinya saat Sinar pulang sekolah, Sinar bertemu dengan seorang bapak - bapak. "permisi. Apa kamu Sinar?" tanya bapak itu "iya pak. Ada apa?" tanya Sinar "sungguh gadis cilik yang hebat!" kata bapak itu "maksud bapak apa?" tanya Sinar bingung "berita tentang keadaan mu sudah sampai kemana mana. Kau memang anak yang hebat!" puji bapak itu. Sinar hanya membalas dengan senyuman. "bukankan ibu sudah melahirkan.kitasampai taruhan nyawa? Jadi kita harus menjaganya sampai taruhan nyawa juga. Ibu itu satu satunya harta saya di dunia. Saya tidak mau kehilangan dia" kata Sinar. Ditengah perjalanan merekapun berpisah. Karena bapak itu ada urusan dengan seseorang di desa itu. Sesampai dirumah, ibu Sinar sudah menyebut nyebut namanya. "Sinar. . . Sinar. . ." panggil ibunya. Sinar yang mendengar langsung menghampiri. "ada apa bu?" tanya Sinar yang khawatir "ibu tidak kuat lagi nak. Mungkin ibu akan.pergi. Tubuh ibu tidak bisa di gerakan lagi" tangis ibu kepada Sinar "maksud ibu apa? Ibu jangan ngomong seperti itu, Sinar sayang ibu. Ibu harta Sinar satu satunya. Kalau ibu pergi siapa teman Sinar? Siapa bu? Nanti Sinar enggaj punya siap siapa lagi" tangis Sinar "Sinar, percayalah kamu akan selalu bersinar di hati ibu. Sampai kapan pun" kata ibu "tapi bu. . . . ?" kata Sinar. Detik terus berjalan. Hingga ibunya Sinarpun pergi. "bu. . . Bu. . . Sinar enggak pernah merasa capek atau lelah menjaga ibu. Melihat ibu ada di samping Sinar saja, Sinar sudah bahagia. Jangan tinggin Sinar bu" tangisan Sinar tak henti hentinya. Sinarpun keluar rumah untuk meminta pertolongan. Tapi tak satupun orang yang datang. Karna rumahnya ada di hutan hutan. "toollloooong. . . . . Toolllooonnggg . . . ." teriak Sinar dengan tangisannya. Tak lama Pak Jaya pun datang, dari desa sebrang. "ada apa nak?" tanya Pak Jaya "pak, tolong saya. Ibu saya meninggal, saya tidak tau harus berbuat apa?" kata Sinar menjelaskan, tapu tetesan air mata masih keluar. "baik nak, saya akan panggil sebagian warga di desa sebrang. Kamu tunggu sini" kata Pak Jaya. Sejenak Pak Jaya pergi. Dan datang membawa warga desa sebrang yang cukup banyak. Akhirnya merekapu.menguburkan ibunya Sinar di desa sebrang. Tiba tiba saat Sinar sedang menangisi makan ibunya, bapak yang kemarin itu datang. "saya tau betapa sedihnya di tinggal.orang yang kita sayang" kata bapak itu "bapak ini sebenarnya siapa?" tanya Sinar bingung "kenalkan, saya bapak James" kata bapak itu "pak, sekarang aku sudah tidak punya siapa siapa. Jadi untuk apa aku hidup?" kata Sinar dengan tangisannya "kamu enggaj boleh ngomong gitu. Saya berniat untuk mengangkatmu jadi anak saya. Niat saya baik" kata Pak James "tapi bagaimana dengan ibu ku? Aku tidak akan meninggalkan makam ini" kata Sinar "Sinar. Kau akan tinggal bersama dengan saya. Setiap bulan sekali kau akan ku antar ke sini untuk ziarah kemakam ibumu" jelas Pak James. Keesokan harinya Sinarpun mulai berangkat ke kota untuk menggapai segala keinginan almarhum ibunya. Selama dikota diapun menjadi bersinar. Seperti namanya SINAR.
Pelukan Terakhir Papa
Namaku Grace, sejak kecil aku ditinggal papaku. Entahlah papaku
kemana. Yang pasti aku sangat merindukan sosoknya dalam hidupku.
Sekarang aku tinggal sama Oma dan mama. Sejak aku umur 5 tahun aku sudah
tinggal bersama mereka, orang yang aku cintai dan aku sayangi sampai
saat ini. Terkadang aku merasa iri dengan teman temanku yang mempunyai
sosok papa. Aku ingin sekali bisa memeluk dia walau cuma satu kali.
“mama, Grace boleh nanya sesuatu enggak?” tanyaku kepada mama yang sedang duduk sambil nonton tv.
“boleh Grace sayang, kamu mau nanya apa?” jawab mama dengan nada lemah lembut
“papa Grace sebenarnya dimana sih ma? Grace kangen sama papa, Grace
pengen kaya temen temen yang lain punya papa” tanyaku kepada mama sambil
meneteskan air mata
“Grace sayang, papamu ada kok. Dia sedang kerja jauh. Grace jangan sedih
dong, mama kan jadi ikut sedih” jawab mama sambil menghiburku.
Akupun langsung meninggalkan mama dan masuk ke kamarku.
“Jangan menyerah, janganlah sedih kau pasti bisa asalkan mau terus
berdoa dan berusaha, kau pasti bisa asalkan mau” Hpku pun berdering,
dengan alunan lagu Super7, kulihat tidak ada namanya.
“siapa ya yang nelpon aku?” tanyaku dalam hati. Akhirnya akupun mengangkatnya.
“Haaallooo, dengan siapa ya?” tanyaku
“bisa bicara dengan Grace?” tanya Lelaki penelpon itu.
“iya saya sendiri. Bapak ini siapa?” tanyaku kepada penelpon itu. Suaranya seperti bapak bapak.
“Grace anakku, ini papa nak, papa rindu sama kamu, papa ingin di hari
terakhir papa, papa bisa bertemu dan memeluk kamu sayang” jawab lelaki
yang tak ku kenal itu.
“maaf pak, mingkin bapak salah sambung kali. Papa saya…” perkataan ku terputus
“ini benar papa nak, papa ingin bertemu dengan kamu. Umur papa sudah
tidak panjang, papa sedang dirumah sakit, kalau kamu enggak percaya
disini ada Oma kamu, kamu boleh ngomong sama dia” jelas lelaki itu
“hallo Grace, ini Oma, papamu sedang dirumah sakit, dia ingin sekali
bisa bertemu dan memeluk kamu. Oma harap kamu bisa segera kerumah sakit
bersama mamamu.” kata Oma
“iii…iii..yyy..aaaa Oma” jawabku dengan nada terputus putus.
Setelah itu aku menghampiri mama yang sedang dikamar, dan menjelaskan semua kejadian tadi.
Aku dan mamapun segera ke rumah sakit itu. Sampai disana, aku melihat seorang lelaki yang sedang berbaring ditempat tidur.
“itulah papa kamu Grace” kata mama
“itu papa?” tanyaku
Akupun langsung menghampirinya.
“papa, Grace kangen sama papa, papa kemana aja sih?” tanyaku sambil memeluk papa yang sedang berbaring ditempat tidur.
“Grace, bukannya papa enggak mau bertemu kamu, tapi Oma dan mama mu yang
merahasiakan semua ini” jelas papa yang tak melepas pelukanku
“papa sakit apa? Grace nggak mau kehilangan papa” tanyaku kepada papa sambil meneteskan air mata
“Grace sayang, papa kamu sakit kanker otak” kata Oma sambil mengusap rambutku yang panjang
“APPPAAAA! papa sakit kanker otak? kenapa enggak Grace aja? Grace sayang
papa, Grace enggak mau kehilangan papa” jawabku sambil meneteskan air
mata dan memeluk papa dengan kuat.
“tapi Grace…” jawab papa
“tapi apa pa?” tanyaku dengan teriak
“Grace, jadi anak yang berguna ya, apa sayang sama Grace” pesan papa kepadaku sebelum ia pergi meninggalkan kami
“pa……papa….. Jangan tinggalin Geace pa, Grace sayang papa” tangis ku yang tak henti henti.
Gracepun mengantar papanya ketempat peristirahatan terakhir. Baru
saja bertemu, sudah berpisah. Baru saja merasakan hangatnya dipeluk
papa, papanya sudah pergi untuk selamanya. Sedih banget kehilangan orang
yang kita cinta. Apa lagi baru bertemu.
“ya Tuhan apakah ini cobaan dariMu? kenapa engkau tidak ambil aku saja?
kenapa harus papa orang yang aku cinta dan aku sayang” begitulah tangis
Grace saat dikamarnya.
Kiriman : Natalia Melati
Email : Natalia_Melati@yahoo.com
Twitter :
Berkunjung Ke Rumah Eyang
Namaku Bima, aku anak Ragil dari 5 bersaudara, aku lahir tahun 1999 di
Trenggalek,but aku sekarang tidak menetap di trenggalek, aku menetap di
Kota Blitar, sbenarnya kata kakak aku harus ikut ke Jakarta, but aku
lebih suka di Blitar, Karena hawanya sejuk he he :D
Sudah lama aku ingin berkunjung ke rumah Eyang, Akhirnya ada liburAn
untuk anak kelas 7 dan 8 SMP yang liburannya selama 1 minggu, aku senang
banget, soalnya pada liburan itu Paman yang di kota juga mengajakku ke
rumah Eyang di Dongko,Trenggalek. Pagi2 kami berangkat dengan Paman, aku
merasa senang walaupun kantuk melanda, dan dingin daerah yang kami
kunjungi sangat menusuk sampai-sampai aku dan temenku di mobil
bersin-bersin, Akhirnya sekitar 4 jam kami sampai ke rumah eyang, di
sana sangat ramai, keluarga pada berkunjung ke rumah eyang, dan pada
saat itu juga di desa rumah eyang ada pemilihan kades, bisa di bayangin
dong kalau tempat peilihannya di dekat rumah eyangku?,jawabannya ya
pasti ramai banget he he he.
Walaupun kami pendatang dari kota yang terbiasa berbahasa Spanyol
dan Indonesia, tapi kami tak mungkin lupa bahasa daerahku dilahirkan,
yaitu Boso Jowo atau Bahasa Jawa. dan nggak nyangka aku bertemu teman
lamaku yang di dekat rumahnya eyang, namanya Kelfin, Dia juga Anak SMP
seperti kami, aku pun berbincang2 dengannya dengan bahasa jawa (Sedikit
Campur) he he he.
Aku: "Hai, bro, Pie Kabare?"
Kelfin: "Apik2 wae!"
Aku: "Ono po'o to, kok akeh uwong nang kene?"
Kelfin: "Enek pemilihan kades!"
Aku: "We jek iling,nggene kali sing katane wong angker?"
Kelfin: "eling, we Mbiyen kae njerit2 koyo cah wedok gara2 ngelok enek kuburane, lan panggonane Medeni?"
Aku: "Kwi kan mbiyen ta?, saiki aku arep eruh kaline karo kancaku, biasa bray, anak Jakarta he he."
Kelfin: "Palingo yo engko ngompol nang katok,hua ha ha ha!"
Aku: "ngenyek ha ha"
Aku dan kelfin pun bercanda tawa, gak nyangka waktu sudah sore, lalu aku
mengajak teman aku mandi, wah ternyata kamar mandinya ya penuh. Aku
bertanya ke temanku, kalau kita "mandi di sungai? De acuerdo?" ,Lalu dia
menjawab "Es seguro?" , Aku menjawab "Si!", Lalu dia tertawa dan bilang
"pakai Bahasa Spanyol Lagi!".Lalu kami berangkat ke sungai, OmG sampai
di sungai, tempatnya menyeramkan, lalu terdengar suara ranting phon
patah Klekkkkk!!! , langsung lari terbirit2 ketakutan, Kaget banget
gara2 Itu. Lalu kami putuskan untuk Pulang ke rumah Eyang, dan kami
sedikit nyasar, Untunglah ada orang yang menolong kami, akhirnya sampai
juga di rumah eyang, orang2 masih ramai, dan mobil Paman masih di
garasi. Lalu kami berdua masuk kamar mandi bergantian, air di pegunungan
situ sangat dingn, Seperti hampir membeku he he he. Setelah kami mandi,
aku mengecek data perusahaan dan sambil mendengarkan lagu yang telah
kami buat, aku dan temanku mempunyai band Religi yang bernama band
elantra. Aku sangat menyukai Lagu religi Islam, karena aku memegang
agama Islam.
Setelah itu kami makan bersama, wuih ramai, sambil menghitung bintang
yang bersinar terang. Sampai suatu saat aku tiba2 menangis, Ya setiap
aku melihat langit yang sangat indah aku selalu meneteskan air mata, aku
menjadi ingat masa kecilku di sini, suka melihat rasi bintang dan
menggambarkannya, dan juga suka main sawah-sawahan sama teman2, dan
kejar2an Kambing sama Fabiq yang dulu pernah lari terbirit-birit karena
takut di tabrak kambing yang marah karena kami ganggu, dan hapir jatuh
gara2 fabiq menungganginya.
Paginya kami Jalan pagi bersama saudara, dan kerumah teman2 lama
untuk mengungkapkan rasa kangen dan ingin mengenalkan Rekanku SMP ke
temanku yang di Trenggalek, ternyata mereka sangat cepat akrab. lalu aku
berfikir ingin ke pantai, toh di rumah eyang ada mobil yang 1 hari ini
tidak dipakai, dan temanku kan pembalap mobil, jadi dengan berbekal
kendaraan Daihatsu Taft kami berangkat ke pantai, Melihat pemandangan
pegunungan yang indah, hawa yang sangat sejuk dan asri. Tak terasa sudah
sampai pantai, akhirnya kami turun dan bermain di air terjun sambil
cari Kete (Landak Laut) , dan Foto2 narsis he he ...
Gak terasa, hari pun semakin siang, kami pun memutuskan untuk
pulang ke rumah eyang, Saat pulang, Mobil kami berkenti, Maybe kehabisan
bensin atau air, ternyata jalan yang kami lalui ini berbeda dengan
jalan yang kita lalui saat berangkat, perasaan panik mulai melanda,
jalannya sepi juga, lalu kami melihat GPS di Hp, eh ternyata nggak ada
sinyal. Langsung, berdoa di dalam mobil, lalu aku mempunyai ide untuk
kita melanjutkan perjalanan melalui jalan tadi, dan maybe ada orang yang
bisa ditanyai jalan menuju desa Dongko. Sekitar kurang lebih 200 Meter
dari tempat kami berhenti ada permukiman, jalan di situ bergelompang, di
mobil terasa naik turun, lalu kami bertemu gadis sekolahan, dia
berparas sangat cantik rambutnya panjang, hampir tidak seperti gadis
desa, dia mirip gadis perkotaan, hampir mirip gadis China-Indo. kami pun
bertanya dengannya, ternyata kami keblabasan, dan diberi jalan
pintas,awalnya saat dia memberi jalan pintas itu kami sedikit tak
percaya, karena jalan pinsanya melewati hutan2, saat kami melewati jalan
pintas, kami bersiap menelepon 911 dan 112, dan persiapan senjata, dan
untungnya kami membawa Pisau yang untuk membelah buah saat di pantai
tadi, Di pertengahan jalan ada banyak pemuda, kami mulai waspada,
berdoa, dan bersiap menerima seranngan. Tapi ternyata mereka adalah
pemuda yang baik, mereka memberi tahu jalan ke desa dongko memang
melewati jalur ini, akhirnya tak selang beberapa lama, kami tiba di desa
dongko, lalu kami pulang ke rumah Eyang.
Tak Terasa udah 3 hari di rumah Eyang, lalu kami memutuskan untuk
pulang ke kota, kami pamitan ke keluarga, dan segera ke Mobil. di
perjalanan aku tetap mengingat kejadian itu, Sebuah peristiwa yang tak
terlupakan. :D
-
Pengirim : Bima Putra
E-Mail : bima-saga-uk@atlas.cz
No.Hp : 08816268799
-
Komentar Anda Sangat Berharga Buat Kami ( Komentar Yang Baik )
sang malaikat
Suatu hari di kelas, "Hai Apakabar?" Sapa Redo ke Silvi,Silvi menjawab
"Dasar Cowok Kampung",Silvi adalah gadis kaya yang berparas sangat
cantik,dia sangat Pintar, akan tetapi dia sangat sombong selalu
meremehkan seseorang, apalagi seperti Redo seorang laki2 sederhana yang
mengejar-ngejar Silvi, teman redo yang bernama Reza telah memberi
tahunya kalau Silvi tak cocok dengannya, Redo adalah anak baik, dia
sengat lugu, tapi Silvi, Silvi adalah kebalikannya Redo, Dia sangat
jahat,dan Sok2an. Tetapi Redo tak menghiraukan temannya itu, dia selalu
mengejar-ngjar Silvi, pernah suati hari silvi mempermainkan Redo, saat
Redo do kantin Silvi menyuruh Redo membeli 2 buah Es Krim Cup Wafer
dengan uang silvi, dan Redo menuruti kemauan silvi, setelah beberapa
menit, redo kembali dengan membawa Eskrim Cup Wafer pesanan Silvi, lalu
silvi bilang taruh eskrimnya di tangannya 1 eskrim 1 tangan, dan di
hadapkan ke wajah, alangkah kagetnya kalau tangan silvi mendorong kedua
tangan Redo maju, dan akhirnya eskrim itu menempel di wajah redo, semua
orang di kantin menertawakannya, dan redo pun cepat2 lari ke kamar mandi
untuk membersihkan wajahnya dari Eskrim, redo sangat malu dengan
kejadian yang menimpanya tadi. sepulang sekolah redo datanya mamanya
"Kenapa wajah kamu itu?" lalu redo menjawab, "Gak apa2 mah, tadi redok
makan eskrim tapi salah perhitungan, lalu ibunya bingung "Emangnya Makan
Eskrim Harus Pakai Perhitungan, Seperti Matematika saja?" .
Hari ini terjadi badai angin, semua kendaraan pada berjalan pelan karena
angin sangat kencang dan membawa daun-daun yang menghalangi penglihatan
pada pengendara, dan pada saat itu silvi sedang mendengarkan musik yang
besar di mobilnya, silvi tak tau kalau di arah berlawanan muncul truk
besar, silvi juga gak sadar kalau dia telah melewati batas jalan, silvi
terlalu minggir ke kanan, dan pada akhirnya silvi kecelakaan, naas
sekali tak ada seorangpun yang berani menolongnya, lalu redo dengan
cepat menolong Silvi yang pada saat itu Koma, dokter mengatakan, silvi
terlalu banyak kehilangan darah, dia harus mendapatkan darah O+ yang
katanya stok di rs itu habis, dan itu harus dibutuhkan cepat, karena
kalau tidak, silvi tak akan tertolong.
Lalu redo berfikir,
kalau dia mendonorkan darahnya bagaimana, tetapi silvi butuh banyak
darah. dan redo dengan cepat memutuskan untuk mendonorkan darahnya,tak
selang beberapa lama silvi telah siuman, silvi bertanya kepada dokter
"Dimana aku?" lalu dokter menjawab "Kamu sekarang di rumah sakit, tadi
ada seorang laki-laki menolongmu, katanya kamu mengalami kecelakaan."
lalu silvi perlahan bangun dari tempat tidurnya, dan berjalan pelan dan
bertanya lagi "Siapa yang telah menolongku?" Lalu dokter menjawab "Dia
di kamar sebelah, dan dia juga yang mendonorkan darahnya untukmu.".
Lalu Silvi dengan jalan perlahan dengan bantuan suster menemui orang
yang telah menolongnya, tak menyangka dia adalah redo, redo terlihat
sangat lemas karena kekurangan darah.
Lalu Silvi bicara dengan redo:
Silvi: "Hay Redo."
Redo: "Silvi? , kamu sudah siuman?" sedikit kaget
Silvi: "Iya, Itu berkatmu, aku begitu bodoh karena telah merendahkanmu."
Redo: "Tak apa, Biarlah berlalu."
Silvi: "Kamu gak marah kan tentang Eskrim itu?"
Redo: "Tidak, aku telah memakluminya, karena aku tau, aku hanya laki-laki kampungan."
Silvi: "Jadi kamu mau memaafkanku?"
Redo: "Silvi, Sudah lama aku memaafkanmu,semua hinaanmu,semua cacimaki darimu, itu semua telah aku maafin kok."
Silvi
perlahan meneteskan air matanya, dan dalam hati dia mengatakan "Tak ada
seorang sempurna di dunia ini kecuali tuhan, Redo memang anak
kampungan, tetapi dia sangat baik, dia rela mempertaruhkan nyawanya
untukku,dia malaikatku." Akhirnya Silvi
berubah menjadi lebih baik, dia suka menolong orang, dan tak akan
merendahkan seseorang lagi.
Pesan : "Janganlah kamu merendahkan seseorang dari penampilannya saja, tetapi lihatlah seseorang dari hatinya."
Tamat...
-
Pengirim : Bima Putra
E-Mail : bima-saga-uk@atlas.cz
No.Hp : 08816268799
-
Komentar Anda Sangat Berharga Buat Kami ( Komentar Yang Baik )